Jarakawalan yang biasanya digunakan oleh para atlet lompat jauh adalah: Memang terlihat seperti olahraga sederhana, tetapi semua teknik harus dikuasai dengan benar supaya menurunkan risiko cedera dan mampu melompat lebih jauh. Di Bawah Ini Yang Bukan Merupakan Teknik Dalam Lari Jarak Sikap awalan dalam teknik dasar lompat jauh tidak berbeda jauh dengan awalan lompat
TeknikTeknik Pertolongan Teknik pertolongan masuk kb dalam air sebagai berikut. Melompat dengan kaki terlebih dahulu (stride jump). Lari kemudian masuk ke air (run and plunge drive). Terjun dekat jangkauan jauh (long shallow drive). Cara mendekati korban (approach stroking), meliputi: a. menggunakan gaya bebas; b. menggunakan gaya dada.
SebutkanMacam Macam Gerak Dasar Dalam Permainan Sepak Bola Masnurul from juga ilmu dasar dalam permainan bisbol atau bisbol terdiri atas 4 bagian, yaitu : Maka bounce pass adalah memberikan bola ke kawan dengan cara dipantulkan ke tanah. Ini adalah teknik yang digunakan untuk menggerakkan bola, sebelum mengoper
Olehkarena itu setiap pemain wajib mengetahui teknik dasar dan mempelajarinya. Sedangkan berdasarkan jumlah dikelompokkan menjadi satu oran, dua orang, dan tiga orang. Sebutkan Formasi Dalam Permainan Sepak Bola Coba Sebutkan Apa saja yang harus dikuasai dalam permainan sepak bola. Sebutkan 4 macam teknik dasar permainan bola voli. Berdasarkan gerakan, blok dibagi menjadi aktif dan
Berikutini 4 macam latihan daya tahan dan kekuatan pada latihan kesegaran. (Freepik/stories) ada pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan untuk kelas 4 SD, teman-teman akan belajar mengenai latihan dasar kesegaran jasmani. Latihan kesegaran adalah latihan untuk meningkatkan kebugaran atau kesegaran tubuh.
Macam macam Pencemaran Air. Pencemaran air atau polusi air dapat terjadi dimana- mana, yaitu di sungai, di sumur, di macam- macam danau, di macam- macam laut dan lain sebagainya. Pencemaran air tidak hanya disebabkan oleh zat- zat yang berbau kimia sana, namun juga zat- zat alamiah. Oleh karena jenis- jenis pencemaran air ini lebih dari satu
ruTcDW. - Tenggelam merupakan kondisi di mana seseorang tidak mampu menjaga bagian mulut ketika berada di atas air untuk bernapas. Terjadinya seseorang tenggelam biasanya karena kecelakaan di kedalaman pantai, danau atau kolam renang. Untuk melakukan pertolongan korban tenggelam, kita berpacu dengan waktu. Sebab, jika sedikit saja terlambat melakukan pertolongan korban bisa kehilangan apa yang seharusnya dilakukan untuk membantu seseorang yang tenggelam? Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, jenis pertolongan pertama pada korban tenggelam ada dua macam, yakni pertolongan gapai serta pertolongan dari darat. Baca juga Renang Sejarah, Macam-macam Gaya, dan Manfaat Pertolongan Gapai Pertolongan gapai merupakan pertolongan utama yang bisa dilakukan siapa saja, tanpa terkecuali. Pertolongan gapai adalah jenis pertolongan yang dilakukan dengan mengulurkan benda yang bisa dipegang langsung oleh korban tenggelam. Jenis pertolongan ini mengharuskan sang penolong untuk berdiri atau berpegangan kuat pada tepi kolam/darat. Alasannya adalah supaya penolong tidak ikut tertarik korban tenggelam. Pertolongan dari Darat Selain pertolongan gapai, ada pula pertolongan dari darat. Jenis pertolongan ini dilakukan dengan melemparkan gelang pelampung kepada korban.
Penting untuk mengetahui pertolongan pertama pada korban tenggelam. Hal ini memang dapat dialami siapa saja dan terjadi kapan saja. Melalui langkah pertolongan awal tersebut, diharapkan nyawa korban dapat terselamatkan. Berenang di kolam renang, pantai, atau laut, memang terasa menyenangkan. Namun, siapa saja bisa tenggelam, baik karena tidak bisa berenang maupun tidak memakai pelampung saat aktivitas di tengah laut. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada dan memahami cara pertolongan pertama pada korban tenggelam yang benar. Langkah Pertolongan Pertama pada Korban Tenggelam Kondisi tenggelam akan membuat tubuh korban kekurangan oksigen, sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berakibat fatal. Agar terhindar dari risiko tersebut, berikut ini adalah beberapa langkah pertolongan pertama pada korban tenggelam 1. Segera minta bantuan orang di sekitar Langkah pertama menolong orang tenggelam adalah berteriak untuk menarik perhatian orang lain di sekitar. Terlepas dari Anda bisa membantu langsung maupun tidak, tidak ada salahnya meminta bantuan orang lain agar lebih mudah menolong korban. Selain itu, Anda juga bisa meminta bantuan untuk menghubungi layanan darurat, baik tim penyelamat atau penjaga pantai jika hal ini terjadi di perairan laut. 2. Cari alat bantu untuk menolong korban Beberapa ahli menyatakan bahwa cara menolong korban tenggelam dengan berenang sebenarnya hanya aman dilakukan oleh tenaga terlatih atau orang dengan kemampuan berenang yang sangat baik. Jika tidak, jangan sekali-kali melakukannya dan sebaiknya cari alat bantu untuk menolong korban tenggelam, misalnya dengan menggunakan tali, tongkat, dan alat bantu lain yang mudah diraih oleh korban. 3. Periksa pernapasan korban tenggelam Saat berhasil menolong korban tenggelam keluar dari air, segera baringkan korban di tempat aman dan datar dengan posisi telentang. Setelah itu, mulai periksa pernapasannya dengan mendekatkan telinga ke mulut dan hidung korban untuk merasakan ada tidaknya embusan udara. Selain itu, Anda juga bisa melihat gerakan dada korban untuk menandakan korban masih bernapas. Jika korban tidak bernapas, periksa juga denyut nadi di leher korban selama 10 detik. 4. Lakukan resusitasi jantung paru CPR Bila denyut nadi korban tenggelam tidak teraba sama sekali, Anda bisa lakukan resusitasi jantung paru sebagai upaya pertolongan medis untuk mengembalikan kemampuan bernapas dan sirkulasi darah dalam tubuh. Teknik resusitasi jantung paru ini memiliki 3 tahapan yang dikenal dengan istilah C-A-B compression, airways, breathing. Bagi Anda yang belum terlatih untuk melakukan metode ini, Anda dapat melakukan langkah compression saja hingga tim penyelamat tiba. Namun, bila Anda ingin memahaminya, berikut ini adalah langkah untuk resusitasi jantung paru Memberikan tekanan atau kompresi dada compression, dengan cara meletakkan salah satu telapak tangan di bagian tengah dada korban dan tangan lainnya di atas tangan pertama, lalu berikan tekanan di dada korban sebanyak 30 kali. Membuka jalur napas airways, yaitu mendongakkan kepala korban dengan meletakkan tangan Anda di dahinya, kemudian angkat dagu korban secara perlahan. Namun, Anda harus hati-hati saat memegang leher korban, karena ada kemungkinan terjadinya cedera leher. Memberi bantuan napas atau napas buatan breathing, dengan cara jepit hidung korban, lalu tempatkan mulut Anda ke mulutnya, kemudian tiupkan udara secara perlahan ke dalam mulut sebanyak 2 embusan. Meski telah dilakukan resusitasi jantung paru, pastikan orang lain yang bersama Anda tetap menghubungi tim penyelamat atau petugas medis agar korban bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut yang aman dan tepat dari dokter di rumah sakit. Pertolongan pertama pada korban tenggelam memang penting untuk diketahui. Namun, Anda juga sebaiknya tidak tergesa-gesa dan justru membahayakan diri sendiri. Segera hubungi tim penyelamat atau SAR untuk mendapat pertolongan darurat bila sewaktu-waktu menghadapi kejadian seperti ini.
- Kecelakaan di air seperti tenggelam bisa terjadi kapanpun dan pada siapapun. Penguasaan teknik penyelamatan di air menjadi hal yang sangat penting. Salah satu tujuannya agar bisa menghindari atau meminimalisir korban jiwa. Definisi kecelakaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI adalah kejadian yang membuat orang celaka atau menderita di air bisa diartikan sebagai kejadian yang bisa membuat orang celaka ketika sedang berada di air. Penyebab kecelakaan di air Ada empat penyebab terjadinya kecelakaan di air. Perlu pengetahuan dan pemahaman yang biak tentang penyebab kecelakaan di air terjadi. Baca juga Menganalisis Keterampilan Penyelamatan Kegawatdaruratan di AirHal ini dikarenakan aksi penanganan atau penyelamatan harus disesuaikan dengan penyebab terjadinya kecelakaan. Berikut adalah penyebab kecelakaan di air, yang dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud Tidak melakukan pemanasan sebelum berenang. Tidak mematuhi peraturan yang berlaku di kolam renang atau laut. Kurang atau tidak menguasai teknik berenang dengan baik. Kelelahan akibat terlalu lama berenang. Pertolongan pada kecelakaan di air Pertolongan atau aksi penyelamatan pada korban kecelakaan di air harus dilakukan secepat mungkin dengan memperhatikan faktor penyebabnya. Baca juga Gerakan Koordinasi dalam Renang Gaya Dada Berikut adalah tiga cara memberi pertolongan pada orang yang mengalami kecelakaan di air. Tiga cara ini hanya berlaku untuk korban yang masih sadar. Memberi pelampung atau ban atau peralatan lain yang tersedia dan bisa mengapung. Ikatkan tali yang kuat pada pelampung atau ban. Tali ini digunakan untuk menarik korban tersebut. Menolong secara langsung korban yang terlihat mengapung di atas permukaan air. Apabila korban masih bisa bergerak, doronglah korban secara perlahan hingga ke ujung kolam renang atau ke tempat yang lebih aman. Pertolongan kegawatdaruratan menggunakan alat bantu Pertolongan kecelakaan di air juga bisa dilakukan dengan menggunakan alat bantu.
Menganalisis Keterampilan Penyelamatan Kegawatdaruratan di Air Ketrampilan pertolongan di air merupakan bagian dari Penyelamatan Kegawatdaruratan di Air. Artinya jika siswa ingin mempelajari pertolongan di air, siswa wajib memahami terlebih dahulu keselamatan di air. Seorang penolong harus dibekali dengan beberapa keahlian dasar keselamatan di air. Meliputi kemampuan mengenal potensi bahaya dan bagaimana mengatasinya, memahami teknik pertolongan. Mulai dari yang paling aman sampai yang beresiko tinggi. Berikut beberapa hal terkait kegawatdaruratan di air 1. Kegawatdaruratan Korban Tenggelam a. Arti tenggelam Yang dimaksud dengan tenggelam adalah suatu istilah dari suatu keadaan yang disebabkan karena seseorang menghirup air atau cairan ke paru-paru sehingga menghambat/mencegah udara yang mengandung oksigen untuk sampai dan berhubungan dengan bagian depan permukaan alveolus di paru-paru, dimana bagian ini merupakan bagian penting yang berfungsi untuk pertukaran gas di paru-paru dan proses oksigenisasi darah. b. Penyebab 1 Terganggunya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan 2 Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera, atau kelelahan 3 Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang c. Klasifikasi Tenggelam 1 Berdasarkan Kondisi Paru-Paru Korban a. Typical Drawning Yaitu keadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran pernapasan korban saat korban tenggelam. b. Atypical Drawning 1. Dry Drowning Yaitu keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang masuk ke dalam saluran pernapasan. 2. Immersion Syndrom Terjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke dalam air dingin suhu < 20°C. 3. Submersion of the Unconscious Sering terjadi pada korban yang menderita epilepsy atau penyakit jantung khususnya coronary atheroma, hipertensi atau peminum yang mengalami trauma kepala saat masuk ke air. 4. Delayed Dead Yaitu keadaan dimana seorang korban masih hidup setelah lebih dari 24 jam setelah diselamatkan dari suatu episode tenggelam. 2 Berdasarkan Kondisi Kejadian a. Tenggelam Yaitu suatu keadaan dimana penderita akan meneguk air dalam jumlah yang banyak sehingga air masuk ke dalam saluran pernapasan dan saluran nafas atas tepatnya bagian epiglotis akan mengalami spasme yang mengakibatkan saluran nafas menjadi tertutup serta hanya dapat dilalui oleh udara yang sangat sedikit dan agar cepat dilakukan Penyelamatan Kegawatdaruratan di Air. b. Hampir Tenggelam Yaitu suatu keadaan dimana penderita masih bernafas dan membatukkan air keluar. 2. Penatalaksanaan Korban Tenggelam Penanganan pada korban tenggelam dibagi dalam tiga tahap, yaitu a. Bantuan hidup dasar Sebelumnya dalam pedoman pertolongan pertama, kita mengenal ABCD Airway, Breathing, Circulation Chest Compression yaitu buka jalan nafas, bantuan pernafasan, dan kompresi dada. Jika ketiga langkah sudah dilakukan, periksa apakah korban mengalami defisit pada tubuhnya semisal memeriksa kesadaran korban. Langkah ini disebut memeriksa/Disability. Dalam pedoman yang baru, prioritas utama adalah Circulation baru setelah itu tatalaksana difokuskan pada Airway dan selanjutnya Breathing. Satu-satunya pengecualian adalah hanya untuk bayi baru lahir, karena penyebab tersering pada bayi baru lahir yang tidak sadarkan diri dan tidak bernafas adalah karena masalah jalan nafas. Langkah berikutnya adalah membawa korban ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan dokter. b. Pada tahap ini yang dilakukan yaitu Sebelumnya dengan tahapan seperti ini Look; yaitu melihat adanya pergerakan dada, Listen; yaitu mendengarkan suara napas, Feel; yaitu merasakan ada tidaknya hembusan napas, namun seiring dengan perkembangan sekarang tidak lagi. Alasannya kunci utama menyelamatkan seseorang dengan henti jantung adalah bertindak bukan menilai. Telepon ambulan segera saat kita melihat korban tidak sadar dan tidak bernafas dengan baik. Percayalah pada nyali Anda. Jika Anda mencoba menilai korban bernapas atau tidak dengan mendekatkan pipi anda pada mulut korban, itu boleh-boleh saja. Tapi tetap saja sang korban tidak bernafas dan tindakan look, listen dan feel ini hanya akan menghabiskan waktu. Namun, pemberian kompresi intrinsik untuk mengeluarkan cairan tidak disarankan, karena tidak terbukti dapat mengeluarkan cairan dan dapat berisiko muntah dan aspirasi. c. Bantuan hidup lanjut Bantuan hidup lanjut pada korban tenggelam yaitu pemberian oksigen dengan tekanan lebih tinggi, yang dapat dilakukan dengan BVM Bag Valve Mask atau tabung oksigen. 3. Teknik menolong di air Dalam melakukan pertolongan, kecepatan bukanlah segalanya. Ketepatan yang didasari oleh keselamatan adalah unsur yang harus diutamakan. Satu hal yang perlu diingat, menolong korban di air tidak perlu menjadi basah. Prinsip utamanya adalah menolong dengan teknik se-aman mungkin bagi penolong maupun korban. Apa yang harus kita lakukan bila melihat kecelakaan di air ? a. Pastikan keselamatan anda terlebih dahulu. Abaikan orang lain jika anda sendiri sedang dalam posisi yang membahayakan diri anda b. Pastikan keselamatan orang-orang di sekitar anda c. Perhatikan potensi bahaya susulan yang mungkin bisa menimpa anda atau orang-orang di sekitar anda d. Kenali karakteristik korban yang akan anda tolong e. Lakukan pertolongan menggunakan teknik pertolongan yang paling aman dan efektif . f. Jika terdapat banyak korban, tolonglah yang terdekat dan termudah terlebih dahulu g. Setelah korban di tepi, lakukan pertolongan sesuai dengan cidera yang terjadi h. Selimuti korban untuk mencegah kedinginan/hypothermia i. Segera bawa korban ke pelayanan medis terdekat. Penanganan lebih lanjut mungkin saja diperlukan. Berikut di bawah ini beberapa teknik menolong orang di air dari mulai yang paling aman a. Raih Ini adalah teknik yang paling aman sehingga dapat dilakukan oleh yang tidak bisa renang sekalipun. Dengan cara menggunakan tongkat sehingga dapat mencapai korban dan menariknya ke tepi. Kelemahan Hanya dapat menggapai korban yang berada di dekat tepi air. Perhatian Jika tarikan korban/arus air terlalu kuat sehingga anda merasa tertarik ke arah air, maka lepaskanlah tongkat tadi. INGAT keselamatan diri anda yang paling utama. b. Lempar Jika tidak dapat menemukan tongkat yang cukup panjang untuk mencapai korban, maka carilah bahan yang bisa mengapung ringbuoy/ban pelampung, jerigen dll, bisa juga menggunakan tali. Lemparkan bahan tadi ke arah korban. Jika anda berada di kolam renang umum, maka gunakanlah ringbuoy ban pelampung yang ada di tepi kolam. Teknik Panggil korban terlebih dahulu sebelum melempar. Hal ini berfungsi supaya korban melihat benda dan arah lemparan kita. Mengkombinasikan pelampung dengan tali sangat berfungsi saat lemparan kita tidak tepat. Kelemahan Kadang lemparan kita tidak pas pada korban, sehingga sering kali pelampung yang kita lempar menjadi sia-sia. Perhatian Kadang lemparan terlalu dekat sehingga kita terpancing untuk mengambil pelampung itu kembali. tindakan ini sangat membahayakan kita terutama bagi yang tidak bisa renang. Lebih baik cari pelampung yang lain untuk dilempar. Tali lempar, tidak boleh diikatkan di tubuh penolong, karena akan membahayakan bila arus sangat deras atau tarikan korban terlalu kuat. c. Dayung Jika anda sedang di perahu terutama jenis kano/kayak berhatihatilah saat mendekati korban. Kekuatan korban saat panik sangat berbahaya dan dapat membalikkan perahu yang anda tumpangi. Teknik Dekati korban dari ujung yang berlawanan dengan tempat kita duduk. Hal ini dimaksudkan apabila perahu terbalik, posisi kita agak jauh dari korban sehingga mengurangi resiko tertangkap korban. Perhatian Jika anda menggunakan perahu kecil, anda tidak bisa berenang dan tidak menggunakan jaket pelampung, maka lebih baik tidak berusaha untuk mendekati korban. d. Renang Berenang mendekati korban adalah pilihan terakhir jika cara lain tidak memungkinkan untuk dilakukan. Teknik tentunya bagi yang sudah mahir berenang dan menguasai teknik menolong. Kelemahan sangat berbahaya bagi penolong Perhatian Pastikan kemampuan renang anda baik, jangan renang jika kondisi air berarus sungai arus deras, banjir bandang. 4. Karakteristik korban Pengetahuan kita tentang karakteristik korban yang sedang tenggelam akan sangat menentukan teknik yang dipilih saat melakukan pertolongan. Tentunya disesuaikan dengan karakteristik korbannya. Secara umum, korban yang sedang tenggelam dibagi menjadi 4 tipe a. Bukan seorang perenang. Pada tipe ini, korban memiliki karakteristik 1 Posisi badan terlihat tegak lurus dengan permukaan air vertikal 2 Gerakan kasar dan cenderung tidak berpola 3 Wajah terlihat sangat panik 4 Arah tatapan tidak jelas 5 Hanya fokus untuk mengambil napas 6 Saat ditolong mungkin akan berusaha untuk meraih penolong 7 Tidak dapat mengikuti perintah atau tidak dapat komunikasi 8 Selalu ingin dalam posisi vertikal, sehingga cenderung panik jika ditolong dalam keadaan horisontal 9 Selalu berusaha kepala dan dada berada di atas permukaan air 10 Yang di perhatikan penolong 11 Korban tipe ini sangat berbahaya bagi penolong 12 Sebisa mungkin hindari pertolongan dengan menggunakan teknik contact rescue/tow. b. Perenang yang cidera Pada tipe ini, korban memiliki karakteristik 1 Posisi badan mungkin terlihat agak aneh tergantung dari bagian tubuh yang cidera 2 Gerakan terbatas disebabkan oleh cidera 3 Wajah terlihat cemas, bahkan mungkin terlihat kesakitan 4 Bisa terjadi panik 5 Saat ditolong mungkin tidak merespon perintah karena lebih fokus terhadap rasa sakitnya 6 Berusaha mempertahankan posisi karena biasanya memegangi area yang cidera Yang diperhatikan penolong 1 Kemungkinan akan membawa korban dalam posisi yang agak aneh sesuai cideranya 2 Perhatikan cidera yang dialami c. Perenang yang kelelahan Pada tipe ini, korban memiliki karakteristik 1 Terlihat pola kayuhan yang lemah 2 Posisi badan biasanya membentuk sudut dengan permukaan air 3 Wajah memandang ke tepian atau perahu yang di dekatnya 4 Kepala kadang tidak terlihat 5 Dapat melambai untuk meminta bantuan 6 Wajah mungkin terlihat lelah atau cemas saat ditolong 7 Merespon perintah penolong dengan baik 8 Kooperatif saat ditawarkan bantuan 9 Bisa ditopang dalam keadaan terlentang Yang diperhatikan penolong 1 Dapat ditolong menggunakan teknik contact rescue 2 Lebih mudah untuk ditolong d. Tidak sadar pasif Pada tipe ini, korban memiliki karakteristik 1 Terlihat tidak bergerak 2 Mungkin hanya terlihat sebagian punggung 3 Mungkin hanya terlihat puncak kepala saja 4 Wajah biasanya menghadap ke dasar 5 Saat ditolong tidak kooperatif 6 Mungkin akan cukup sulit untuk melakukan manuver terhadap tubuh korban Yang diperhatikan penolong 1 Biasanya korban sangat bervariasi 2 Membutuhkan pertolongan dengan teknik contact rescue 3 Perhatikan pernapasan korban, jika tidak bernapas lakukan sesegera mungkin bantuan napas 4 Penggunaan alat bantu apung pelampung akan sangat membantu dalam pemberian napas 5 Kadang terjadi keadaan yang disebut pasif-aktif, yaitu keadaan dimana korban terlihat pasif tidak bergerak namun saat di sentuh berubah menjadi aktif. Ini sangat membahayakan penolong. Oleh karena itu lakukan teknik mendekati korban dengan benar. 6 Selain karakteristik korban tadi, juga diperlukan kemampuan untuk memperkirakan daya apung/buoyancy dari korban dengan melihat postur tubuh terutama saat melakukan contact tow. Korban yang gemuk cenderung akan mudah mengapung, namun akan lebih berat saat menariknya ke tepi. Sebaliknya korban yang kurus cenderung akan mudah tenggelam, namun akan lebih ringan saat menariknya ke tepi. 5. Penanganan kram Kram memang bukan sebuah masalah besar jika kita berada di darat, tapi bila kita sedang di air yang dalam maka kram akan mengancam jiwa kita. Penyebab utama tenggelamnya seorang perenang akibat kram adalah kegagalan dalam mencegah terjadinya panik dan cepat Penyelamatan Kegawatdaruratan di Air. Sering kita lihat ketika perenang mengalami kram, dia akan langsung berusaha ke tepi, sehingga akan terlihat gerakan yang tidak teratur dan laju renangnya pun lambat. Gerakan yang tidak teratur ini disebabkan oleh rasa sakit dan kepanikan perenang. Jika di kolam renang, langsung berusaha ke tepi sesaat terjadi kram mungkin menjadi solusi yang bagus, namun bila sedang berenang di open water danau, sungai, laut jelas ini bukan solusi yang baik. a. Penyebab Kram adalah kejang otot yang bersifat mendadak dan terasa sangat sakit. Kram dapat disebabkan oleh banyak hal, antara lain 1 Otot yang kelelahan 2 Penggunaan otot yang berlebihan 3 Kurangnya elektrolit tubuh Ca dan K karena keluar melalui keringat 4 Penumpukan asam laktat hasil metabolisme di otot 5 Terganggunya oksigenisasi jaringan otot 6 Terganggunya sirkulasi darah ke jaringan otot Pada perenang kram sering terjadi di 1 Otot tungkai bawah bagian belakang otot betis 2 Otot punggung kaki biasanya terjadi karena gerakan yang tidak sempurna saat renang menggunakan fin sepatu katak 3 Otot tungkai atas paha bagian depan maupun belakang. b. Langkah-langkah penanganan Penanganan kram di darat maupun di air sebenarnya memiliki prinsip yang sama yaitu lakukan peregangan. Langkah-langkah yang harus dilakukan saat terjadi kram adalah 1 Bersikap tenang dan jangan berusaha ke tepi 2 Tarik napas dalam dan tahan 3 Lakukan peregangan dan pemijatan pada otot yang kram 4 Jangan lakukan gerakan apapun kecuali peregangan walaupun badan kita tenggelam 5 Tarik napas lagi, kemudian lakukan peregangan lagi 6 Ulangi sampai nyerinya reda 7 Setelah reda barulah berenang ke tepi, usahakan tidak menggerakkan/ menggunakan otot yang tadi kram 8 Setelah di tepi lakukan kembali peregangan sampai otot terasa nyaman Ada dua posisi utama untuk peregangan di air untuk otot-otot di ekstremitas bawah, yaitu 1 Posisi 1 Tekuk lutut ke arah dada, dan tarik jari kaki dan telapak kaki ke arah punggung kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot betis dan otot paha bagian belakang. 2 Posisi 2 Tekuk paha ke belakang, tekuk lutut, tarik jari kaki dan punggung kaki ke arah telapak kaki. Posisi ini untuk mengatasi kram pada otot punggung kaki dan otot paha bagian depan. Latihlah teknik penanganan kram di air ini, karena pada saat terjadi kram yang kita butuhkan adalah gerakan spontan tanpa berfikir, sehingga dapat terhindar dari panik. Baca Juga Menganalisis Keterampilan Renang Gaya Kupu-kupu Menganalisis Keterampilan Renang Gaya Punggung Menganalisis Keterampilan Renang Gaya Bebas Demikian Artikel Menganalisis Keterampilan Penyelamatan Kegawatdaruratan di Air Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo Artikel Terkait Menganalisis Taktik Dan Strategi Dalam Beladiri Pencak Silat Merancang Koreografi Aktvitas Gerak Ritmik Permainan Bola Besar Melalui Permainan Sepak Bola Konsekuesi Hukum Penyalahgunaan Narkoba Dan Psikotropika Tips Jitu Dari Sebuah Permainan Sepak Bola
Kompas TV video sinau Senin, 30 Mei 2022 1805 WIB teknik penyelamatan di air jadi hal yang penting untuk diketahui supaya bisa mengurangi jumlah korban jiwa. Menyadur dari penyebab kecelakaan di air umumnya adalah hal seperti berikut Tidak melakukan pemanasan sebelum berenang. Tidak mematuhi peraturan yang berlaku di kolam renang atau laut. Kurang atau tidak menguasai teknik berenang dengan baik. Kelelahan akibat terlalu lama berenang. Tindakan penyelamatan pada korban kecelakaan di air harus dilakukan secepat mungkin dengan memperhatikan faktor penyebabnya. Kemudian berikut 3 cara menolong korban kecelakaan di air dengan kondisi masih sadar Beri pelampung, ban atau benda lain yang bisa mengapung dan sudah terikat dengan tali, tali ini kita gunakan untuk menarik korban tersebut. Apabila korban masih bisa bergerak, doronglah korban secara perlahan sampai ke tempat yang lebih aman. Menolong secara langsung korban yang terlihat mengapung di atas permukaan air. Baca Juga Update Kondisi KM Ladang Pertiwi Tenggelam di Selat Makassar, 21 Penumpang Masih dalam Pencarian Editor Video & Grafis Arief Rahman Sumber Diolah dari berbagai sumber BERITA LAINNYA
sebutkan 4 macam teknik menolong di air